Pages

Selasa, 09 Agustus 2011

Keutamaan Taubat Ramadhan


Tiap-tiap manusia pasti memiliki dosa, kecuali para nabi-nabi yang maksum. Mereka suci dan bersih dari dosa, sebab Allah SWT sendiri yang menjaga mereka. Apa ganjaran dari perbuatan dosa ? Pertama, kehinaan di dunia. Kedua, siksaan di akhirat.

Baik kehinaan di dunia maupun siksaan di akhirat bisa dihapuskan dengan taubat yang murni. Tak pandang dosa besar atau kecil, tak hitung banyak dosa atau sedikit, semuanya hapus ketika seseorang mau bertaubat dengan sungguh-sungguh. Dalam hadits qudsi Allah berfirman : �Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau memohon dan mengharap kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dosa-dosamu yang lalu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa-dosa sepenuh bumi dan kamu menemui-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun, niscaya Aku datangkan untukmu ampunan sepenuh bumi (pula).� (H.R. At-Tirmidzi, beliau mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Kemuliaan hidup akan kembali jika bertaubat, surgapun bisa didapat dalam kehidupan yang kekal kelak. Sebagaimana firman Allah SWT : � Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.�(Q.S. At-Tahriim : 8)

Selain syarat-syarat taubat yang harus dipenuhi (menyesal, mohon ampun, tekad tidak mengulangi dosa), ada beberapa ibadah yang bisa kita lakukan demi mengundang limpahan maghfirah, teristimewa dalam bulan Ramadhan ini. Ibadah-ibadah tersebut adalah : shaum, tarawih, tahajjud dan ibadah malam lailatul qadr. Semua ketentuan itu tercantum dalam hadits Muttafaq �Alaih, yaitu :

Tentang dilimpahkannya ampunan sebab melakukan shaum, Rasulullah SAW bersabda : �Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu.�(Muttafaq �Alaih)
Tentang dilimpahkannya ampunan sebab melakukan tarawih dan tahajjud, Rasulullah SAW bersabda : �Barangsiapa melakukan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.� (Muttafaq �Alaih)
Tentang dilimpahkannya ampunan sebab beribadah di malam lailatul qadr, Rasulullah SAW bersabda : �Barangsiapa melakukan shalat di malam lailatul qadr karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu.�(Muttafaq �Alaih)

Ada riwayat yang mengatakan bahwa, dengan memberi makan kepada orang shaum ketika berbuka, selain mendapatkan pahala sama dengan pahala shaum orang tersebut, �tangan yang di atas� itu akan menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa. Tentang dilimpahkannya ampunan sebab memberi ifthar (makanan berbuka), Rasulullah SAW bersabda :�Barangsiapa yang didalamnya (bulan Ramadhan) memberi ifthar kepada orang berpuasa, niscaya hal itu menjadi (sebab) ampunan dari dosa-dosanya, dan pembebasan dari api neraka.�(H.R. Ibnu Khuzaimah, Al-Baihaqi dan lain-lainnya). Menurut Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban hadits ini shahih.

***

Dalam kitab Risalah Ramadhan karya Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Al-Jarullah, terbitan Darul Wathan, Riyadh, Saudi Arabia, dikemukakan : hendaknya setiap muslim memperbanyak dzikir, doa dan istighfar setiap waktu, terutama pada bulan Ramadhan. Waktu mustajab untuk melakukan kegiatan itu adalah disaat shaum, disaat ifthar, disaat sahur. Rasulullah SAW bersabda : �Tuhan kami Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada setiap malam ke langit dunia, (yaitu) ketika masih berlangsung sepertiga malam yang akhir seraya berfirman : �Barangsiapa berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan untuknya, barangsiapa memohon kepada-Ku niscaya Aku memberi-Nya, dan barangsiapa memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya.� (H.R. Muslim) Selain kesempatan dzikir, doa dan istighfar, para malaikatpun senantiasa mendoakan dan memohonkan ampunan bagi mereka-mereka yang shaum. Keutamaan itu adalah satu dari keutamaan yang diberikan kepada umat Islam dalam bulan Ramadhan, sebagaimana tercantum dalam hadits riwayat Imam Ahmad dari Abu Hurairah r.a.

Betapa Maha Pemurahnya Allah SWT, sehingga umat Islam diberikan begitu banyak jalan untuk menebus dosa-dosanya, melalui cara dan syariat yang sudah demikian mudah. Ditambah lagi, betapa besar ganjaran pahala dan surga yang dijanjikan Allah SWT, kepada seorang pendosa yang melakukan taubatan nasuha, yaitu taubat yang sesungguh-sungguhnya, taubat yang semurni-murninya. Pada bulan Ramadhan ini, magfirah itu tak perlu kita cari dengan susah-payah. Ampunan sudah disediakan bahkan dilimpahkan oleh Allah, tinggal berapa besar tenaga dan mental kita untuk menyambutnya.
Sumber: http://www.abatasa.com/

0 komentar:

Posting Komentar