Pages

Selasa, 05 April 2011

Aliran Filsafat Pendidikan

Istilah filsafat, model, pendekatan, strategi, dan metode sering membingungkan. Misalnya, Konstruktivisme itu pendekatan atau filsafat? Filsafat pendidikan merupakan pemikiran yang ideal tentang pendidikan itu sendiri: Apa itu pendidikan, bagaimana mendidik yang baik, dan apa hasil pendidikan yang ideal. Aliran-aliran Filsafat Pendidikan antara lain ialah:
1. Idealisme.
Idealisme adalah aliran filsafat yang berpandangan bahwa alam semesta ini adalah perwujudan intelegensi dan kemauan, hal zat atau substansi yang kekal dan abadi dalam dunia ini bersifat keijiwaan, spiritual atau rohaniah. Dan hal-hal yang bersifat materil bersumber kepada hal-hal yang bersifat kejiwaan. Tokoh aliran ini antara lain Plato, David Hume, dan Hegel.


2. Realisme
Realisme adalah aliran filsafat yang berpandangan bahwa alam semesta bersifat materil yang tidak bergantung kepada hal-hal yang bersifat kejiwaan, dan dapat diketahui secara langsung melalui pengalaman penginderaan dan dengan mempergunakan pikiran. Tokoh aliran ini antara lain Aristoteles (realisme klasik), dan Thomas Aquino (realisme religius). Pendidikan dalam pandangan realisme adalah proses perkembangan intelegensi, daya kraetif dan sosial individu yang mendorong pada terciptanya kesjahteraan umum. Realisme sejalan dengan empirisme, di mana metode eksperimen dan observasi sangat penting dalam pembelajaran.


3. Naturalisme Romantik
Tokoh aliran filsafat ini adalah Jean Jacques Rousseau (1712-1778). Rousseau diakui sebagai bapak romantisisme, yaitu suatu gerakan di mana para seniman dan para penulis menekankan tema-tema yang sentimentil, kealamiahan/kewajaran, dan kemurnian. Ajaran filsafat naturalisme romantik Rousseau dalam Emile antara lain berisi gagasan sebagai berikut: “Segala sesuatu yang berasal dari Sang Pencipta adalah baik, tetapi segala sesuatu menjadi rusak karena tangan manusia. Pendidikan Emile adalah pendidikan naturalistik atau alami dalam arti: (1) pendidikan yang mengembangkan kemampuan-kemampuan alami atau bakat/ pembawaan anak, (2) pendidikan yang berlangsung dalam alam, dan (3) pendidikan negatif.

4. Pragmatisme
Tokoh aliran filsafat ini antara lain John Dewey dan Williams James. Pragmatisme adalah salah satu aliran filsafat yang anti metafisika. Kenyataan yang sebenarnya adalah kenyataan fisik. Segala sesuatu di alam dan dalam kehidupan ini berubah (becoming), hakikat segala sesuatu adalah perubahan itu sendiri. Manusia adalah hasil evolusi biologis, psikis dan sosial. Manusia dilahirkan dalam keadaan tidak dewasa dan tak berdaya, tanpa dibekali dengan bahasa, keyakinan-keyakinan, gagasan-gagasan atau norma-norma sosial. Hal ini mengandung arti bahwa setiap manusia tumbuh secara berangsur-angsur mencapai kemampuan-kemampuan biologis, psikologis, dan sosial. Sesuai dengan pandangannya tentang hakikat realitas, manusia dipandang sebagai mahluk yang dinamis, tumbuh dan berkembang. Anak dipandang sebagai individu yang aktif.
Hakikat pengetahuan menurut pragmatisme terus berkembang, bersifat hipotetis dan kebenarannya relatif tergantung praktek dan kegunaannya dalam kehidupan. Pengetahuan adalah instrumen untuk bertindak. Hakikat nilai menurut pragmatisme tidak ada nilai yang berlaku secara universal atau absolut. Etika tidak diturunkan dari hukum tertinggi yang bersumber dari zat supernatural. Standar tingkah laku perseorangan dan sosial ditentukan secara eksperimental dalam pengalaman hidup. Etika pragmatisme memiliki karakteristik: empiris, relatif, partikular (khusus), dan ada dalam proses.
Pendidikan diartikan sebagai proses reorganisasi dan rekonstruksi (penyusunan kembali) pengalaman sehingga dapat menambah efisiensi individu dalam interaksinya dengan lingkungan dan dengan demikian mempunyai nilai sosial untuk memajukan kehidupan masyarakat.

Sedangkan untuk belajar dan pembelajaran dikenal filsafat behaviorisme, maturasionisme, dan interaksionisme. Behaviorisme memandang bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang relatif permanen hasil dari pengalaman. Paham ini tidak membicarakan apa yang terjadi di dalam diri anak atau di otaknya, tetapi dari perilaku yang tampak.

0 komentar:

Posting Komentar